Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Pelafalan Niat di Siang Hari
Keistimewaan dari puasa sunah Tasu’a dan Asyura adalah niatnya bisa dilafalkan di siang hari. Bagi yang mendadak ingin mengamalkan puasa sunah ini pada pagi hari, diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah. Hal ini karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib, menurut madzhab Syafi’i. Sedangkan untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut ini lafal niat puasa di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa Asyura dan Tasu’a memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah sebagai bentuk meneladani Rasulullah SAW yang juga menjalankan puasa ini. Selain itu, puasa Asyura dikenal dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu. Oleh karena itu, menjalankan puasa sunah ini sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin meraih pahala dan berkah di bulan Muharram.
Dengan mengetahui jadwal, niat, dan keutamaan puasa Asyura dan Tasu’a, diharapkan umat Muslim dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan ketakwaan dan meraih pahala yang berlipat ganda di bulan yang penuh berkah ini.