Kenangan akan perjuangannya di awal karier, termasuk merantau ke Jakarta dan sempat tinggal di rumah fans, menambah tekanan bagi Lala. Namun, ia menyadari bahwa membandingkan dirinya dengan rekan-rekannya bukanlah hal yang adil.
“Kadang suka bikin aku kepikiran, jadinya bukan cemburu sebetulnya, tapi gimana caranya ya supaya aku tetap bisa dimomentum yang baik,” ucap perempuan 24 tahun itu. “Kalau misalnya aku mau membandingkan diri aku sekarang dengan Tiara, Ziva dan lain-lain, nggak bisa. Bandinginnya harus pas aku baru keluar (Idol) kemarin dan mereka yang sekarang,” lanjutnya.
Kini, Lala mengaku sudah lebih santai dan tidak terlalu ambil pusing terkait hal tersebut. Peran sang kekasih, Dennis Talakua, sangat membantu dalam memberikan nasihat dan dukungan saat ia merasa galau karena job yang diterimanya tidak sebanyak penyanyi lain.
“Sekarang setelah masa kepikiran itu, aku tetap menjadi aku, karena aku bermusik dengan jujur, bekerja dengan jujur, membuat seni yang jujur, ya aku lanjutin itu aja dengan kualitas terbaik,” paparnya. “Sambil menikmati momennya aja, karena nggak semua momen yang on the top dan menukik terus,” tutup Marion Jola.
Dengan sikap yang lebih tenang dan fokus pada kejujuran dalam berkarya, Marion Jola berharap dapat terus menikmati setiap momen dalam kariernya, tanpa terbebani oleh perbandingan dan komentar negatif.