Kasus judi online semakin marak di Indonesia, dengan jumlah korban adiksi yang terus bertambah. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk mencari cara efektif dalam memberantas fenomena yang meresahkan ini.
Para pencandu judi online berasal dari berbagai usia, dengan mayoritas adalah generasi muda. Meskipun banyak yang memulai dari coba-coba, kecanduan judi online dapat meningkat dengan cepat, menjebak korban dalam lingkaran hitam yang sulit dilepaskan.
Konselor dan Hipnoterapis, Lieke Puspasari, M.S.M., M.Psi., C.H., C.Ht., mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan banyak generasi muda kecanduan judi online. Menurutnya, kesenangan instan yang ditawarkan judi online menjadi daya tarik utama bagi anak muda.
“Karena serba instan, FOMO (fear of missing out) dan ingin serba cepat. Nah judi online ini bisa memberikan kebahagiaan itu dengan sangat cepat,” ungkap Lieke saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap 318 Kasus Judi Online, 464 Tersangka Ditangkap dalam Dua Bulan
Banyaknya korban judi online yang mengkhawatirkan ini memicu pertanyaan publik mengenai kemungkinan penyembuhan para pecandu. Lieke menegaskan bahwa meskipun tidak mudah, para pecandu judi online bisa sembuh dengan pendampingan dan terapi yang tepat.
“Bisa saja (sembuh), karena yang sembuh banyak, yang bisa keluar banyak. Tapi perjuangannya luar biasa. Tidak mudah keluar dari adiksi ini dan tidak semudah ketika mereka pertama kali mencoba,” papar Lieke.