Warga DKI Jakarta kini memiliki akses mudah untuk memeriksa kesehatan mental mereka melalui layanan E-Jiwa yang disediakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Inisiatif ini dirancang untuk membantu masyarakat mengenali kondisi kesehatan mental mereka, terutama saat suasana hati sedang tidak bahagia.
Di acara daring bertema “Jakarta Berjaga (Bekerja, Bergerak, Berolahraga dan Bahagia)” yang disiarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu.
Inovasi Kesehatan Mental dari Dinkes DKI Jakarta, Lady Margaretha F. Sirait, Kepala Seksi Usia Produktif mengatakan bahwa kesehatan E-Jiwa memang sedikit melow tapi bisa dicek terlebih dahulu.
“Kami punya skrining kesehatan jiwa, E-Jiwa. Apabila agak-agak melow, coba dicek dulu, buka aplikasi JakSehat, lalu klik E-Jiwa untuk mengetahui kondisi kesehatan mental sekarang,” kata Lady Margaretha.
Baca Juga: Tukul Arwana Kembali ke Layar Kaca, Perdana di Program FYP Usai Vakum Sejak 2021
Layanan E-Jiwa menggunakan metode skrining SRQ-29, yang telah dipatenkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengguna aplikasi JakSehat dapat mengakses E-Jiwa dan menjawab sekitar 29 pertanyaan sederhana. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup berbagai aspek kesehatan mental, seperti frekuensi sakit kepala, nafsu makan, kecenderungan menangis, dan minat terhadap aktivitas sosial.
Setelah menjawab semua pertanyaan, hasil skrining akan ditampilkan dalam bentuk salah satu dari tiga kode warna: hijau, kuning, atau merah.