Ada beberapa alasan jumlah orang yang berkurban kambing di Masjid Sunda Kelapa menurun pada Idul Adha 1445 Hijriah. Salah satunya karena faktor ekonomi.
Demikian Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Pudji Astuti menanggapi jumlah kambing kurban di Masjid Sunda Kelapa yang menurun pada Idul Adha 1445 Hijriah.
“Kalau tahun lalu memang kambingnya ada 71 karena pakai kelas-kelas, sekarang hanya ada 31 ekor,” ujar Pudji saat dijumpai Kompas.com di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Masjid Agung Al Azhar Gelar Sholat Idul Adha 1445 H dan Pemotongan Hewan Kurban
“Cuma kalau melihat kelas-kelas itu mungkin ada orang yang cari uangnya setengah mati kan. Makanya yang tahun ini lebih diutamakan kualitas hewan kurbannya saja, bukan kuantitas,” imbuh dia.
Selain itu, kemungkinan ada juga sudah menyalurkan hewan kurbannya ke pondok pesantren, sehingga jumlah orang yang berkurban di Masjid Sunda Kelapa menurun.
Meski begitu, jumlah sapi yang dikurbankan bertambah, dari 11 ekor pada tahun lalu menjadi 13 ekor tahun ini.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Periksa 39 Ribu Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban di Mushala At-Taqwa, Palmerah, Jakarta Barat, Nur Hakim menuturkan, tahun ini hanya ada sembilan ekor sapi dan enam ekor kambing yang dikurbankan.
Biasanya, kata Hakim, jumlah hewan kurban jenis sapi selalu lebih dari 10 ekor. Namun, tahun ini mulai menurun.
“Perbedaan tahun ini sama tahun lalu mungkin sapi biasanya lebih dari 10 ya, sekarang lebih banyak kambingnya. Sapi sudah berkurang,” ujar dia.
Kendati demikian, rata-rata berat hewan yang dikurbankan saat ini tidak ada perbedaan dengan tahun sebelumnya.
“Kalau sapi standar masih 300 kilogram paling berat, kalau yang kambing 20-30 kilogram,” kata Hakim.
“Cuma ya itu, berkurangnya jumlah hewan kurban ini mungkin karena jemaah sudah ada yang ikut ke wilayah yang lain atau bikin sendiri,” imbuh dia.